ANALISIS LEKSIKAL
1
Yohanes 5:16
Analisa
literal terhadap “dosa yang tidak mendatangkan maut” mencakup pembahasan
beberapa kata kunci yaitu pengertian “maut,” “dosa” dan “mendatangkan” secara
umum. Dalam pandangan umum dosa dipahami sebagai perbuatan yang tidak benar,
perbuatan yang melawan hukum Allah atau kesalahan. Tentang pengertian “dosa”,
telah dibahas pada bab sebelumnya. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, dosa diartikan dala dua hal yaitu: (1) perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama: ya
Tuhan, ampunilah segala -- kami; dan
(2) perbuatan salah (seperti terhadap orang tua, adat, negara).[1]
Untuk kata kerjanya, berdosa berarti berbuat dosa: misalnmya dilakukannya
perbuatan yang nista itu tanpa perasaaan berdosa; dan arti yang kedua adalah berbuat
kesalahan, misalnya ia merasa kepada orang tuanya karena tidak mematuhi
perintah dan nasihatnya.[2]
Konsepsi umumnya adalah hal-hal atau perbuatan atau tindakan yang tidak benar,
yang bertentangan dengan kebenaran. Berdosa artinya melakukan hal-hal yang
tidak benar itu.
Yudaisme menganggap
pelanggaran terhadap perintah ilahi sebagai dosa. Yudaisme menggunakan istilah
ini untuk memasukkan pelanggaran hukum Yahudi yang tidak selalu berarti
kehilangan moralitas. Yudaisme berpendapat bahwa semua orang berdosa di
berbagai titik dalam hidup mereka, dan berpendapat bahwa Tuhan selalu
mengendalikan keadilan dengan belas kasihan. Yudaisme menjelaskan tiga tingkat
dosa yaitu:
(1) Pesha - Dosa
yang disengaja; tindakan yang dilakukan dengan sengaja menentang Tuhan;
(2) Ovon - Ini
adalah dosa nafsu atau emosi yang tidak terkendali. Itu adalah dosa yang
dilakukan dengan sengaja, tetapi tidak dilakukan untuk menentang Tuhan;
(3)
Cheit - Ini adalah dosa yang tidak disengaja.[3]
Yudaisme berpendapat bahwa tidak ada manusia yang
sempurna, dan semua orang telah melakukan dosa berkali-kali. Namun keadaan
berdosa tidak menghukum seseorang ke hukuman; hanya satu atau dua dosa yang
benar-benar menyedihkan yang mengarah pada apa pun yang mendekati gagasan
Kristen tentang neraka. Konsepsi alkitabiah dan rabi tentang Tuhan adalah
tentang pencipta yang mengendalikan keadilan dengan belas kasihan. Dalam konteks
“dosa yang yang tidak mendatangkan maut” berarti perbuatan yang tidak benar,
namun tidak mendatangkan maut, bagi mereka yang melakukannya. Dengan melihat
konsepsi Yahudi (Yudaisme), dosa yang tidak mendatangkan maut berarti dosa yang
tidak mengakibatkan seseorang masuk ke neraka.
Kata yang perlu diperhatikan secara literal adalah “mendatangkan” maut.
Apakah kata ini diartikan membawa, atau mengakibatkan atau ada beberapa
pandangan lain. Secara umum “mendatangkan” merupakan kata jadian yang kata
dasarnya adalah “datang.” Kata datang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
berarti:
(1) membawa
dari tempat lain.
contoh: 'siapa yang mula-mula mendatangkan pohon
kina ke Indonesia'
(2) memasukkan;
mengimpor
contoh: 'pengusaha-pengusaha nasional diberi kesempatan untuk mendatangkan mesin pertanian dari
luar negeri'
(3) memanggil
contoh: 'mereka mendatangkan ambulans
untuk mengangkut korban kecelakaan'
(4) menyebabkan
contoh: 'banjir telah mendatangkan kerugian
besar'
(5) mengundang
untuk diajak bertanding
contoh: “persatuan sepak bola Indonesia mendatangkan kesebelasan Brazil.”[4]
Dari pengertian
di atas, ada beberapa konsepsi yang dapat terbangun ketika kata ini ditetapkan
pada ayat yang sedang dibahas. Bisa berarti menyebabkan atau bisa juga berarti
membawa. Mengingat bahwa konteksnya adalah berbuat sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran, maka sangat mungkin kata mendatangkan berarti mengakibatkan.
Hal ini merupakan konsekwensi dari dosa itu.
Dalam versi-versi Alkitab berbahasa Inggris, ‘kata mendartangkan
diterjemahkan dengan kata “lead” atau “leading.” Ini berarti bahwa dosa itu memimpin
atau mengarahkan ke maut. Menurut Kamus Thesaurus, mendatangkan mengandung
pengertian yaitu:
Mendatangkan =
melahirkan, melantarkan, memanggil, memasukkan, membawa, membuahkan, membuat,
memicu, memperkenalkan, mencetuskan, menerbitkan, mengadakan, mengakibatkan,
menghadirkan, mengimpor, mengundang, menimbulkan, menjadikan, menumbuhkan,
menurunkan (hujan), menyebabkan, menyelundupkan, menyulut, merangsang,
mewujudkan.[5]
Dengan memperhatikan arti kata
“mendatangkan” dari beberapa kamus, maka diperoleh gambaran bahwa mendatangkan
yang dimaksud di ini merupakan suatu keadaan yang timbul baik sdisebabkan oleh
suatu hal maupun yang tidak disebabakan oleh hal sebelumnya. Mengingat bahwa
ayat yang sedang dibahas memiliki konteks dan keterkaitan antara kata yang satu
dengan kata yang lain, maka dapat dipastikan bahwa kata ini merupakan sebab
atau akibat dari suatu hal lain baik sebelumnya ataupun sesudahnya.
Dalam teks aslinya, memakai kata depan
Yunani pro.j (pros) yang secara umum diterjemahkan menuju atau kepada.[6]
Terjemahan versi-versi bahasa Inggis lebih tegas menunjukkan bahwa kata ini
disebabkan oleh tindakan sebelumnya (dengan menggunakan kata “lead”), yaitu
dosa. Sebagai akibat dari dosa itu, maka ada keadaan yang memimpin pada maut.
Atau dengan memperhatikan kata Yunaninya, berarti dosa itu sedang menuju maut. Itu
maksud kata “mendatangkan” berdasarkan analisa literalnya.
Kata yang cukup penting untuk dianalisa
secara literal adalah “maut.” Ada banyak pandangan mengenai “maut “ yang dimaksud
di sini. Bisa berarti hukuman mati pada masa kini, bisa berarti putusnya
hubungan dengan Allah, atau kecelakaan, atau berarti neraka. Dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, “maut” beratri kematian.[7]
Di sini tidak ditemukan pengertian yang khusus. Ada kecenderungan dari
pengertian ini bahwa dosa yang mendatangkan maut adalah dosa yang mengakibatkan
kematian, yaitu kematian secara fisik.
Menurut Lewis, dalam Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, maut kadang dipahami sebagai
kematian fisik, akan tetapi lebih banyak dipahami sebagai kematian secara
rohani. [8]
Bahkan kata ini diidentikkand dengan “alam maut” yang kadang dipahami sebagai
upah dosa.
Dari satu sudut kematian termasuk peristiwa yang
paling lumrah: ‘manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja’ (Ibr 9:27).
Kiranya bisa diterima tanpa perbantahan: “Marilah kita pergi juga untuk mati
bersama dengan Dia” (Yoh 11:16). Dari sudut pandang yang lain, maut atau
kematian merupakan hal yang paling tidak wajar. Maut adalah upah dosa (Rom 6:23),
karma itu patut ditakuti. Kedua sudut pandang ini terdapat dalam Alkitab, dan
tidak boleh dilalaikan. Secara biologis kematian adalah keharusan, tapi
kematian manusia tidaklah seperti kematian binatang.[9]
Dari beberapa
pengertian di atas, ada dua pengertian maut di sini yaitu kematian secara
fisik, dan juga kematian secara rohani. Tidak dipastikan apakah maut dalam
pengertian ini mengacu pada hukuman neraka atau bukan. Konteks dari ayat yang
sedang dibahas menetukan pengertian “maut” yang sedang dibahas Ini. Kedua kemungkinan
ini bisa diterapkan dalam ayat yang sedang dibahas, akan tetapi kebanyakan
penafsir mengaitkannya dengan hal-hal yang rohaniah.
Dalam
terjemahan Alkitab Bahasa Inggris, hamper semua
versi memakai kata “death.” Sebelumnya telah dibahas dari Terjemahan
Alkitab Bahasa Infdonesia Sehari-hari, menerjemahkan “kehilangan kehidupan
kekal.” Berdasarkan teks aslinya, kata Yunani yang dipakai adalah qa,naton (thanaton) yang merupakan kata benda
akusatif, maskulin tunggal.[10]
Kata dasarnya adalah qa,natoj (tahanatos) yang secara umum
diterjemahkan “kematian,” baik kematian secara fisik, maupun kematian secara
rohaniah.[11]
Secara literal disimpulkan bahwa maut
adalah kematian yang bisa mengacu pada kematian fisik, dan bisa juga mengacu
pada kematian rohani. Akan tetapi yang menjadi sorotan adalah pengertian maut
dalam ayat yang sedang dibahas. Dengan memperhatikan keterkatian antara kata
yang satu dengan kata yang lain serta konteks yang sedang dibahas, maka lebih
tepat diterjemahkan kematian rohani. Dengan demikian “dosa yang tidak
mendatangkan maut” secara literal disimpulkan sebagai perbuatan salah, yang
bertentangan dengan hukum Allah, yang tidak mengakibatkan kematian secara
rohani.
Oleh: Hasrat P. Nazara
[1]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1980), …
[2] Ibid.
[3]
https://id.wikipedia.org/wiki/Dosa, diakses tanggal 11 Mei 2021.
[4]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia
[5] Arti kata
“datang, mendatangkan” dalam Kamus Kompilasi Alkitab: Kamus Thesaurus. Sofware Komputer, SABDA cersi 5.0, (CD Room).
[6]
Analisis “pro.j” 1
John 5:16 dalam, Bible Works, ver. 7.0.
Software Alkitab, BGT Morphology, [CD ROM].
[7] Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum
Bahasa Indonesia
[8] J. D.
Douglas (peny), Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 2 (Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2004),
[9]
Ibid.
[10]
Analisis “qa,naton” 1
John 5:16 dalam, Bible Works, ver. 7.0.
Software Alkitab, BGT Morphology, [CD ROM].
[11]
Kata qa,natoj dalam Gingrich Greek Lexicon. Bible Works,
ver. 6.0. Software Alkitab, Lexicon Bible, [CD ROM].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar