Rabu, 14 September 2022

Analisa Leksikal "Dosa yang tidak Mendatangkan Maut" (1 Yohanes 5:16)

 ANALISIS LEKSIKAL

1 Yohanes 5:16

Analisa literal terhadap “dosa yang tidak mendatangkan maut” mencakup pembahasan beberapa kata kunci yaitu pengertian “maut,” “dosa” dan “mendatangkan” secara umum. Dalam pandangan umum dosa dipahami sebagai perbuatan yang tidak benar, perbuatan yang melawan hukum Allah atau kesalahan. Tentang pengertian “dosa”, telah dibahas pada bab sebelumnya. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dosa diartikan dala dua hal yaitu: (1) perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau agama: ya Tuhan, ampunilah segala -- kami; dan (2) perbuatan salah (seperti terhadap orang tua, adat, negara).[1] Untuk kata kerjanya, berdosa berarti berbuat dosa: misalnmya dilakukannya perbuatan yang nista itu tanpa perasaaan berdosa; dan arti yang kedua adalah  berbuat kesalahan, misalnya ia merasa kepada orang tuanya karena tidak mematuhi perintah dan nasihatnya.[2] Konsepsi umumnya adalah hal-hal atau perbuatan atau tindakan yang tidak benar, yang bertentangan dengan kebenaran. Berdosa artinya melakukan hal-hal yang tidak benar itu.

Yudaisme menganggap pelanggaran terhadap perintah ilahi sebagai dosa. Yudaisme menggunakan istilah ini untuk memasukkan pelanggaran hukum Yahudi yang tidak selalu berarti kehilangan moralitas. Yudaisme berpendapat bahwa semua orang berdosa di berbagai titik dalam hidup mereka, dan berpendapat bahwa Tuhan selalu mengendalikan keadilan dengan belas kasihan. Yudaisme menjelaskan tiga tingkat dosa yaitu:

(1)     Pesha - Dosa yang disengaja; tindakan yang dilakukan dengan sengaja menentang Tuhan;

(2)    Ovon - Ini adalah dosa nafsu atau emosi yang tidak terkendali. Itu adalah dosa yang dilakukan dengan sengaja, tetapi tidak dilakukan untuk menentang Tuhan;

(3)    Cheit - Ini adalah dosa yang tidak disengaja.[3]

 

Yudaisme berpendapat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan semua orang telah melakukan dosa berkali-kali. Namun keadaan berdosa tidak menghukum seseorang ke hukuman; hanya satu atau dua dosa yang benar-benar menyedihkan yang mengarah pada apa pun yang mendekati gagasan Kristen tentang neraka. Konsepsi alkitabiah dan rabi tentang Tuhan adalah tentang pencipta yang mengendalikan keadilan dengan belas kasihan.  Dalam konteks  “dosa yang yang tidak mendatangkan maut” berarti perbuatan yang tidak benar, namun tidak mendatangkan maut, bagi mereka yang melakukannya. Dengan melihat konsepsi Yahudi (Yudaisme), dosa yang tidak mendatangkan maut berarti dosa yang tidak mengakibatkan seseorang masuk ke neraka.

Kata yang perlu diperhatikan secara literal adalah “mendatangkan” maut. Apakah kata ini diartikan membawa, atau mengakibatkan atau ada beberapa pandangan lain. Secara umum “mendatangkan” merupakan kata jadian yang kata dasarnya adalah “datang.” Kata datang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti:

(1) membawa dari tempat lain.
contoh: 'siapa yang mula-mula mendatangkan pohon kina ke Indonesia'

(2) memasukkan; mengimpor
contoh: 'pengusaha-pengusaha nasional diberi kesempatan untuk mendatangkan mesin pertanian dari luar negeri'

(3) memanggil
contoh: 'mereka mendatangkan ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan'

(4) menyebabkan
contoh: 'banjir telah mendatangkan kerugian besar'

(5) mengundang untuk diajak bertanding
contoh: “persatuan sepak bola Indonesia mendatangkan kesebelasan Brazil.”[4]

 

Dari pengertian di atas, ada beberapa konsepsi yang dapat terbangun ketika kata ini ditetapkan pada ayat yang sedang dibahas. Bisa berarti menyebabkan atau bisa juga berarti membawa. Mengingat bahwa konteksnya adalah berbuat sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran, maka sangat mungkin kata mendatangkan berarti mengakibatkan. Hal ini merupakan konsekwensi dari dosa itu.

Dalam versi-versi Alkitab berbahasa Inggris, ‘kata mendartangkan diterjemahkan dengan kata “lead” atau “leading.” Ini berarti bahwa dosa itu memimpin atau mengarahkan ke maut. Menurut Kamus Thesaurus, mendatangkan mengandung pengertian yaitu:

Mendatangkan = melahirkan, melantarkan, memanggil, memasukkan, membawa, membuahkan, membuat, memicu, memperkenalkan, mencetuskan, menerbitkan, mengadakan, mengakibatkan, menghadirkan, mengimpor, mengundang, menimbulkan, menjadikan, menumbuhkan, menurunkan (hujan), menyebabkan, menyelundupkan, menyulut, merangsang, mewujudkan.[5]

 

Dengan memperhatikan arti kata “mendatangkan” dari beberapa kamus, maka diperoleh gambaran bahwa mendatangkan yang dimaksud di ini merupakan suatu keadaan yang timbul baik sdisebabkan oleh suatu hal maupun yang tidak disebabakan oleh hal sebelumnya. Mengingat bahwa ayat yang sedang dibahas memiliki konteks dan keterkaitan antara kata yang satu dengan kata yang lain, maka dapat dipastikan bahwa kata ini merupakan sebab atau akibat dari suatu hal lain baik sebelumnya ataupun sesudahnya.

Dalam teks aslinya, memakai kata depan Yunani pro.j (pros) yang secara umum diterjemahkan menuju atau kepada.[6] Terjemahan versi-versi bahasa Inggis lebih tegas menunjukkan bahwa kata ini disebabkan oleh tindakan sebelumnya (dengan menggunakan kata “lead”), yaitu dosa. Sebagai akibat dari dosa itu, maka ada keadaan yang memimpin pada maut. Atau dengan memperhatikan kata Yunaninya, berarti dosa itu sedang menuju maut. Itu maksud kata “mendatangkan” berdasarkan analisa literalnya.

Kata yang cukup penting untuk dianalisa secara literal adalah “maut.” Ada banyak pandangan mengenai “maut “ yang dimaksud di sini. Bisa berarti hukuman mati pada masa kini, bisa berarti putusnya hubungan dengan Allah, atau kecelakaan, atau berarti neraka. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, “maut” beratri kematian.[7] Di sini tidak ditemukan pengertian yang khusus. Ada kecenderungan dari pengertian ini bahwa dosa yang mendatangkan maut adalah dosa yang mengakibatkan kematian, yaitu kematian secara fisik.

Menurut Lewis, dalam Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, maut kadang dipahami sebagai kematian fisik, akan tetapi lebih banyak dipahami sebagai kematian secara rohani. [8] Bahkan kata ini diidentikkand dengan “alam maut” yang kadang dipahami sebagai upah dosa.

Dari satu sudut kematian termasuk peristiwa yang paling lumrah: ‘manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja’ (Ibr 9:27). Kiranya bisa diterima tanpa perbantahan: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama dengan Dia” (Yoh 11:16). Dari sudut pandang yang lain, maut atau kematian merupakan hal yang paling tidak wajar. Maut adalah upah dosa (Rom 6:23), karma itu patut ditakuti. Kedua sudut pandang ini terdapat dalam Alkitab, dan tidak boleh dilalaikan. Secara biologis kematian adalah keharusan, tapi kematian manusia tidaklah seperti kematian binatang.[9]

 

Dari beberapa pengertian di atas, ada dua pengertian maut di sini yaitu kematian secara fisik, dan juga kematian secara rohani. Tidak dipastikan apakah maut dalam pengertian ini mengacu pada hukuman neraka atau bukan. Konteks dari ayat yang sedang dibahas menetukan pengertian “maut” yang sedang dibahas Ini. Kedua kemungkinan ini bisa diterapkan dalam ayat yang sedang dibahas, akan tetapi kebanyakan penafsir mengaitkannya dengan hal-hal yang rohaniah.

Dalam terjemahan Alkitab Bahasa Inggris, hamper semua  versi memakai kata “death.” Sebelumnya telah dibahas dari Terjemahan Alkitab Bahasa Infdonesia Sehari-hari, menerjemahkan “kehilangan kehidupan kekal.” Berdasarkan teks aslinya, kata Yunani yang dipakai adalah qa,naton (thanaton) yang merupakan kata benda akusatif, maskulin tunggal.[10] Kata dasarnya adalah qa,natoj (tahanatos) yang secara umum diterjemahkan “kematian,” baik kematian secara fisik, maupun kematian secara rohaniah.[11]

Secara literal disimpulkan bahwa maut adalah kematian yang bisa mengacu pada kematian fisik, dan bisa juga mengacu pada kematian rohani. Akan tetapi yang menjadi sorotan adalah pengertian maut dalam ayat yang sedang dibahas. Dengan memperhatikan keterkatian antara kata yang satu dengan kata yang lain serta konteks yang sedang dibahas, maka lebih tepat diterjemahkan kematian rohani. Dengan demikian “dosa yang tidak mendatangkan maut” secara literal disimpulkan sebagai perbuatan salah, yang bertentangan dengan hukum Allah, yang tidak mengakibatkan kematian secara rohani.

Oleh: Hasrat P. Nazara



[1] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1980), …

[2] Ibid.

[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Dosa, diakses tanggal 11 Mei 2021.

[4] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia

[5] Arti kata “datang, mendatangkan” dalam Kamus Kompilasi Alkitab: Kamus Thesaurus. Sofware Komputer, SABDA cersi 5.0, (CD Room).

[6] Analisis “pro.j1 John 5:16 dalam, Bible Works, ver. 7.0. Software Alkitab, BGT Morphology, [CD ROM].

[7] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Umum Bahasa Indonesia

[8] J. D. Douglas (peny), Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 2 (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2004),

[9] Ibid.

[10] Analisis “qa,naton1 John 5:16 dalam, Bible Works, ver. 7.0. Software Alkitab, BGT Morphology, [CD ROM].

[11] Kata qa,natoj dalam Gingrich Greek Lexicon. Bible Works, ver. 6.0. Software Alkitab, Lexicon Bible, [CD ROM].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar