Pengertian Penyembahan
Setelah memperhatikan kegiatan penyembahan baik dalam
Perjanjian Lama dan Perjanjian baru, maupun penyembahan dalam sejarah Gereja,
serta istilah-istilah yang menjelaskan pengertian penyembahan dari segi etimologi dan terminologinya (telah diposkan sebelumnya, http://hasrat123.blogspot.co.id/2015/09/dimensi-terminologis-penyembahankata.html), maka kita dapat
meformulasikan pengertian penyembahan itu secara lengkap. Perlu dicatat bahwa
penyembahan yang dimaksud adalah penyembahan yang ditujukan kepada Allah, bukan
lagi penyembahan kepada manusia atau ilah-ilah lain. Untuk memberikan
pengertian yang tepat dan menyeluruh, maka bagian ini dimulai dengan
memformulasikan definisi penyembahan, dan kemudian dilanjutkan dengan
penjelasan konsep penyembahan itu secara Alkitabiah.
Definisi
Sesungguhnya
tidak ada formulasi yang resmi tentang pengertian penyembahan. Secara sederhana
John Mac Arthur memberikan pengertian penyembahan sebagai “Penghormatan dan
pemujaan kepada Allah.[1]
Nelson’s Bible Dictionary mengartikan
penyembahan sebagai “Reverent devotion and allegiance pledged to God”
(= devosi penuh hormat dan kesetiaan penuh kepada Allah). Pandangan yang sama
juga dikemukakan oleh R. P. Martin: “Worship is seen as reverent devotion and
service to God motivated by God's saving acts in history” (= penyembahan
merupakan perenungan yang penuh hormat dan pelayanan kepada Allah yang
didasarkan oleh tindakan keselamatan Allah dalam sejarah).
Banyak
definisi yang telah dikemukakan berhubungan dengan penyembahan, namun tidak ada
formulasi yang tuntas untuk mengungkapkannya dengan sebuah kalimat. Mengingat
bahwa penyembahan lebih berhubungan dengan kehidupan praktis umat Allah, maka
baik Ensiklopedi maupun Kamus-kamus Teologi tidak memberikan definisi yang
formal. Untuk memberikan pengertian yang tepat, beberapa Ensiklopedi/Kamus
Teologi memeberikan beberapa pertimbangan utama yang berhubungan dengan
penyembahan. A Treasury of Bible
Illustrations mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan penyembahan
yaitu:
A.
Penyembahan merupakan ketaatan pada perintah Allah.
B.
Penyembahan menggambarkan suasana hati yang baik dan
benar.
C.
Penyembahan mendorong pertumbuhan rohani seseorang.
D.
Penyembahan menunjang pengembangan rohani orang lain.
E.
Penyembahan merupakan sarana proklamasi prioritas
kehidupan seseorang.
F.
Penyembahan adalah cara mengungkapkan cinta Tuhan.
G.
Penyembahan merupakan jalan untuk memuji nama Tuhan.
H.
Penyembahan adalah pengorbanan spiritual.
I.
Penyembahan adalah cara berterima kasih kepada Tuhan atas
segala karya-Nya.
J.
Penyembahan adalah persekutuan dengan Allah di mana dunia
tidak mendapatkannya.
K.
Penyembahan adalah pengalaman yang menyukakan hati orang
percaya.
Konsepsi
Definisi-definisi
penyembahan yang telah dikemukakan di atas, telah memberikan konsepsi yang
lebih lengkap tentang penyembahan. Pada dasarnya, penyembahan merupakan
tanggapan manusia atas karya Allah dan Pribadinya, yang ditunjukkan melalui
penghormatan dan pemujaan kepada-Nya setiap saat. Sepanjang pembahasan mengenai
latar belakang dan pengertian penyembahan, beberapa pokok penting yang
berhubungan dengan penyembahan adalah sebagai berikut:
Pertama,
penyembahan merupakan luapan hati yang hangat untuk menanggapi Pribadi dan
Karya Allah. Tanggapan hati ini dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hati
orang-orang percaya karena penebusan di dalam Kristus. Pemahaman yang benar
akan Pribadi dan karya Allah membawa seseorang pada kehidupan yang melimpah
dengan ucapan syukur, penuh sukacita, dan damai sejahtera.
Kedua,
penyembahan merupakan tindakan yang berlangsung seumur hidup, konsisten, dan
terus-menerus setiap saat. Penyembahan bukan hanya formalitas ibadah dalam
sebuah kebaktian. Penyembahan yang benar membawa seseorang pada penyerahan
hidup untuk melayani dan beribadah kepada Allah. Itulah sebabnya banyak orang
seperti Paulus bersedia tidak menikah demi mempersembahkan hidup untuk melayani
Allah.
Ketiga
penyembahan menuntut pengorbanan, baik pengorbanan harta, tenaga, pikiran
maupun jiwa. Dalam hal ini menyembah Allah berarti “memberi,” pertama-tama
seluruh hidup, kemudian sikap-sikap, dan diwujudkan dengan mempersembahkan
harta milik yang terbaik untuk Tuhan.
Keempat,
penyembahan menuntut ketaatan dan kesetiaan. Seorang penyembah Allah tidak akan
menyembah kepada Allah lain. Juga tidak memalingkan perhatiannya pada hal-hal
yang bersifat hedonis. Tujuan utama hidupnya adalah memuliakan Allah, tiada
kepentingan yang lain yang lebih penting dari penyembahan. Dalam ketaatan dan
kesetiaan ini, ada unsur kerendahan hati, sebagai wujud nyata penghormatan
kepada Allah.
Dari prinsip-prinsip penyembahan ini, maka dapat
diperoleh pengertian yang cukup luas tentang penyembahan, yaitu penghormatan
yang diekspresikan melalui sikap dan cara hidup yang berkenan kepada-Nya. Dalam
penyembahan ada kehangatan kasih, ada sukacita, ada sikap kerendahan hati, ada
komitmen dan pengorbanan. Tanpa unsur-unsur ini, penyembahan hanya akan menjadi
sia-sia, suatu penyembahan palsu, dan tidak mungkin berkenan kepada Allah. Jadi
dapat dikatakan bahwa penyembahan menyentuh semua bidang kehidupan. (bagian 8 ................ bersambung).
Oleh: Hasrat P. Nazara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar