Jumat, 04 September 2015

Pengertian Penyembahan, rangkuman konsep dari etimolgi baik Perjanjian Lama (PL) maupun dalam Perjanjian Baru (PB)

 Pengertian Penyembahan
Setelah memperhatikan kegiatan penyembahan baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian baru, maupun penyembahan dalam sejarah Gereja, serta istilah-istilah yang menjelaskan pengertian penyembahan dari segi etimologi dan terminologinya (telah diposkan sebelumnya, http://hasrat123.blogspot.co.id/2015/09/dimensi-terminologis-penyembahankata.html), maka kita dapat meformulasikan pengertian penyembahan itu secara lengkap. Perlu dicatat bahwa penyembahan yang dimaksud adalah penyembahan yang ditujukan kepada Allah, bukan lagi penyembahan kepada manusia atau ilah-ilah lain. Untuk memberikan pengertian yang tepat dan menyeluruh, maka bagian ini dimulai dengan memformulasikan definisi penyembahan, dan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan konsep penyembahan itu secara Alkitabiah.

Definisi
Sesungguhnya tidak ada formulasi yang resmi tentang pengertian penyembahan. Secara sederhana John Mac Arthur memberikan pengertian penyembahan sebagai “Penghormatan dan pemujaan kepada Allah.[1] Nelson’s Bible Dictionary mengartikan penyembahan sebagai “Reverent devotion and allegiance pledged to God” (= devosi penuh hormat dan kesetiaan penuh kepada Allah). Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh R. P. Martin: “Worship is seen as reverent devotion and service to God motivated by God's saving acts in history” (= penyembahan merupakan perenungan yang penuh hormat dan pelayanan kepada Allah yang didasarkan oleh tindakan keselamatan Allah dalam sejarah).
Banyak definisi yang telah dikemukakan berhubungan dengan penyembahan, namun tidak ada formulasi yang tuntas untuk mengungkapkannya dengan sebuah kalimat. Mengingat bahwa penyembahan lebih berhubungan dengan kehidupan praktis umat Allah, maka baik Ensiklopedi maupun Kamus-kamus Teologi tidak memberikan definisi yang formal. Untuk memberikan pengertian yang tepat, beberapa Ensiklopedi/Kamus Teologi memeberikan beberapa pertimbangan utama yang berhubungan dengan penyembahan. A Treasury of Bible Illustrations mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan penyembahan yaitu:
A.     Penyembahan merupakan ketaatan pada perintah Allah.
B.     Penyembahan menggambarkan suasana hati yang baik dan benar.
C.     Penyembahan mendorong pertumbuhan rohani seseorang.
D.     Penyembahan menunjang pengembangan rohani orang lain.
E.      Penyembahan merupakan sarana proklamasi prioritas kehidupan seseorang.
F.      Penyembahan adalah cara mengungkapkan cinta Tuhan.
G.     Penyembahan merupakan jalan untuk memuji nama Tuhan.
H.     Penyembahan adalah pengorbanan spiritual.
I.        Penyembahan adalah cara berterima kasih kepada Tuhan atas segala karya-Nya.
J.       Penyembahan adalah persekutuan dengan Allah di mana dunia tidak mendapatkannya.
K.     Penyembahan adalah pengalaman yang menyukakan hati orang percaya.

Konsepsi
Definisi-definisi penyembahan yang telah dikemukakan di atas, telah memberikan konsepsi yang lebih lengkap tentang penyembahan. Pada dasarnya, penyembahan merupakan tanggapan manusia atas karya Allah dan Pribadinya, yang ditunjukkan melalui penghormatan dan pemujaan kepada-Nya setiap saat. Sepanjang pembahasan mengenai latar belakang dan pengertian penyembahan, beberapa pokok penting yang berhubungan dengan penyembahan adalah sebagai berikut:
Pertama, penyembahan merupakan luapan hati yang hangat untuk menanggapi Pribadi dan Karya Allah. Tanggapan hati ini dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hati orang-orang percaya karena penebusan di dalam Kristus. Pemahaman yang benar akan Pribadi dan karya Allah membawa seseorang pada kehidupan yang melimpah dengan ucapan syukur, penuh sukacita, dan damai sejahtera.
Kedua, penyembahan merupakan tindakan yang berlangsung seumur hidup, konsisten, dan terus-menerus setiap saat. Penyembahan bukan hanya formalitas ibadah dalam sebuah kebaktian. Penyembahan yang benar membawa seseorang pada penyerahan hidup untuk melayani dan beribadah kepada Allah. Itulah sebabnya banyak orang seperti Paulus bersedia tidak menikah demi mempersembahkan hidup untuk melayani Allah.
Ketiga penyembahan menuntut pengorbanan, baik pengorbanan harta, tenaga, pikiran maupun jiwa. Dalam hal ini menyembah Allah berarti “memberi,” pertama-tama seluruh hidup, kemudian sikap-sikap, dan diwujudkan dengan mempersembahkan harta milik yang terbaik untuk Tuhan.
Keempat, penyembahan menuntut ketaatan dan kesetiaan. Seorang penyembah Allah tidak akan menyembah kepada Allah lain. Juga tidak memalingkan perhatiannya pada hal-hal yang bersifat hedonis. Tujuan utama hidupnya adalah memuliakan Allah, tiada kepentingan yang lain yang lebih penting dari penyembahan. Dalam ketaatan dan kesetiaan ini, ada unsur kerendahan hati, sebagai wujud nyata penghormatan kepada Allah.
Dari prinsip-prinsip penyembahan ini, maka dapat diperoleh pengertian yang cukup luas tentang penyembahan, yaitu penghormatan yang diekspresikan melalui sikap dan cara hidup yang berkenan kepada-Nya. Dalam penyembahan ada kehangatan kasih, ada sukacita, ada sikap kerendahan hati, ada komitmen dan pengorbanan. Tanpa unsur-unsur ini, penyembahan hanya akan menjadi sia-sia, suatu penyembahan palsu, dan tidak mungkin berkenan kepada Allah. Jadi dapat dikatakan bahwa penyembahan menyentuh semua bidang  kehidupan. (bagian 8 ................ bersambung).


Oleh: Hasrat P. Nazara




[1] John Mac Arthur, Prioritas Utama dalam Penyembahan (Bandung: Kalam Hidup, 2001), 26.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar