Selasa, 10 Oktober 2023

Mengapa “ALLAH MENYESAL TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA” (KEJADIAN 6:6-7)

 

Apa Makna “Allah Menyesal Telah Menciptakan  Manusia”

(Kejadian 6:6-7)

 

6 Maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

 7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."

Sekilas pada ayat di atas memang tidak ada masalah, namun bagi beberapa orang yang mulai meneliti ayat-ayat Alkitab, mulai muncul pertanyaan: “Mengapa Allah yang sempurna, menjadi menyesal telah menciptakan manusia.”

Seperti kita tahu bahwa Allah adalah sempurna, maha tahu, namun mengapa Ia kemudian menyesal dari apa yang telah Ia perbuat. Seolah Allah berubah sikap, dan sebagainya.

Padahal

Dalam ayat-ayat lain disebutkan bahwa Allah tidak akan menyesal:

Bilangan 23:19
LAI TB, Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" 

1 Samuel 15:29

Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.

 

Untuk saudara-saudara yang awam, atau bukan dari kalangan pelajar teologia, sy akan memberikan jawaban praaktis dan sederhana:

Sesungguhnya Allah kita tidak berubah, Ia Allah yang sempurna. Ia juga bukan Allah yang plin-plan, berubah atau tidak konsisten. Pernyataan bahwa Allah menyesal merupakan istilah figurative atau metafora yang menggambarkan perasaan Allah dalam bahasa atau perasaan manusia. Maksudnya adalah bahwa apa yang dilakukan manusia tidak sesuai dengan kehendak Allah. Maka ada reaksi (perasaaan) dari Allah yang disebut dalah bahasa asli  נָחַם - 'NAKHAM', dan diterjemahkan dengan bahasa yang terbatas, sebagai menyesal. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari diterjemahkan: Ia pun menyesal telah menjadikan mereka dan menempatkan mereka di bumi. Ia begitu kecewa. Jadi ada perasaan sedih pada diri Allah atas perilaku manusia

 

Sebagai penerapan bagi kita, saya mau mengingatkan kita supaya kita jangan beralaku seperti orang-orang dalam Kitab Kejadian, bahwa mereka tidak melaksnakan kehendak Allah. Mereka membuat Allah menyesal atas kecenderungan hati mereka.

Saya mengutip penjelasan memadai berikut ini:

 

Tim penerjemah Alkitab, King James Version (KJV), dan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI-TB) menterjemahkan kata Ibrani נָחַם - 'NAKHAM' sebanyak 41 kali sebagai "menyesal", diantara 108 kata 'NAKHAM' yang bermakna lain dalam Alkitab bahasa asli Ibrani. Kita tahu bahwa para penterjemah pada saat itu bekerja dengan jumlah salinan naskah Asli yang lebih sedikit daripada yang tersedia saat ini. Penemuan naskah-naskah yang lebih tua serta benda-benda arkeologis di sepanjang abad terakhir memberikan akses kepada pemahaman kata dalam bahasa asli Alkitab Ibrani yang lebih akurat. Oleh karena itu, kebanyakan para penterjemah sekarang lebih akurat dalam menterjemahkan kata 'NAKHAM' yang (dipermasalahkan dalam kontradiksi ini) dengan makna : sikap melunak, bersedih, menyatakan rasa simpati, menghibur, menyesal, bertobat, dll. Sesuai dengan konteks yang dibicarakan. 

Dibawah ini penjelasan secara detail tentang makna 
נָחַם - 'NAKHAM', kata ini bermakna yang luas, dan seringkali diterjemahkan menurut konteks ayat yang dibicarakan.

* Bilangan 23:19
LAI TB, Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" 
King James Version (KJV), God is not a man, that he should lie; neither the son of man, that he should repent: hath he said, and shall he not do it? or hath he spoken, and shall he not make it good? 
New International Version (NIV), God is not a man, that he should lie, nor a son of man, that he should change his mind. Does he speak and then not act? Does he promise and not fulfill? 
Hebrew, 
לֹא אִישׁ אֵל וִיכַזֵּב וּבֶן־אָדָם וְיִתְנֶחָם הַהוּא אָמַר וְלֹא יַעֲשֶׂה וְדִבֶּר וְלֹא יְקִימֶנָּה׃
Translit interlinear, LO {bukan} 'ISH {manusia} 'EL {Allah} VIKHAZEV {sehingga Dia berdusta} UVEN-'ADAM {bukan putera dari manusia} VEYIT'NEKHAM {sehingga Dia menyesal} HAHU {masakan} 'AMAR {Ia berfirman} VELO {dan tidak} YA'ASEH {Dia akan melakukannya} VEDIBER {dan Dia telah berbicara} VELO {dan tidak} YEQIMENAH {Dia akan menepatinya}


Bilangan 23:18-20 adalah firman Tuhan yang diberikan dalam bentuk sajak dalam suatu irama 3:3, yang mengumumkan bahwa Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta atau menyesal. Telah menjadi kehendak-Nya untuk memberkati umat-Nya. 

Bahwa Tuhan Tidak Berubah atau Tetap Sama, hal itu tidak berarti, bahwa Ia tidak bergerak, seperti gunung atau batu yang mati. Allah tidak berubah atau tetap sama justru di dalam firman dan karya-Nya, supaya menjadi sekutu umat-Nya. Bahwa Tuhan tidak berubah atau tetap sama, berarti bahwa Ia tidak akan melepaskan umat-Nya yang telah menjadi sekutu-Nya itu, sekalipun umat-Nya sering mengubah sikapnya terhadap Tuhannya. Hal ini disebabkan karena Allah terharu terhadap nasib sekutu-Nya. Bahwa Allah tidak berubah atau tetap sama ada hubungannya yang erat sekali dengan kesetiaan-Nya. Dalam hakekat Allah yang diungkapkan dalam keadaan-Nya yang tidak berubah atau yang tetap sama justru terkandung banyak gerak dan perbuatan. Sebab justru karena Allah tidak berubah atau tetap sama, maka Ia harus bekerja guna menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi kesetiaan-Nya terhadap maksud-Nya untuk menjadi sekutu umat-Nya. 

Di dalam terang inilah kita harus melihat hal sesal Allah yang sering diungkapkan di dalam Alkitab. 

* 1 Samuel 15:29
LAI TB,Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal
KJV, And also the Strength of Israel will not lie nor repent: for he is not a man, that he should repent
NIV, He who is the Glory of Israel does not lie or change his mind; for he is not a man, that he should change his mind.
Hebrew, 
וְגַם נֵצַח יִשְׂרָאֵל לֹא יְשַׁקֵּר וְלֹא יִנָּחֵם כִּי לֹא אָדָם הוּא לְהִנָּחֵם׃
Translit interlinear, VEGAM {dan juga} NETSAKH {Sang Mulia (Dia yang Kuat)} YISRA'EL {israel} LO' {tidak} YESHAQER {Dia akan berdusta} VELO' {dan tidak} YINAKHEM {Dia akan menyesal} KI {sebab} LO' {bukan} 'ADAM {manusia} HU' {Dia adalah} LEHINAKHEM {yang akan menyesal}


Ayat di atas umpamanya disebutkan, bahwa Sang Mulia (harfiah Yang Kuat atau Kekuatan) dari Israel tidak berdusta dan IA TIDAK TAHU MENYESAL, sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal. Firman ini diucapkan oleh Samuel kepada raja Saul, ketika raja Saul kembali dari memerangi bangsa Amalek. Di dalam memerangi bangsa Amalek itu raja Saul makin menampakkan kekerasan hatinya, dengan secara terang-terangan melanggar perintah Allah. Raja Saul menawan raja Amalek dan merampas lembu-lembu bangsa Amalek dengan alasan akan dipersembahkan kepada Allah. Padahal Allah dengan tegas memerintahkan supaya Saul menumpas segala orang Amalek dengan segala harta-bendanya. Sebagai raja yang mewakili umat Allah, Saul harus menampakkan ketaatannya yang sebesar-besarnya kepada Tuhan. Dengan perbuatannya itu raja Saul membahayakan kedudukan umat Israel sebagai sekutu Allah. Oleh karena Allah telah sekali berfirman, bahwa Ia menjadi sekutu Israel, maka Ia tidak akan berubah dari putusan-Nya itu. Ia memegang teguh kepada apa yang telah direncanakan. Tiada seorangpun yang boleh mengeraskan hatinya guna meniadakan atau menggagalkan rencana Allah itu. Karena Saul berbuat demikian (akan menggagalkan kedudukan Allah sebagai sekutu umat-Nya) maka ia ditolak oleh Tuhan. Tuhan mengambil kerajaan dari tangan Saul, dan akan memberikannya kepada orang lain. Sekalipun Allah sendiri yang telah memanggil Saul untuk menjadi raja, akan tetapi karena Saul akan merusak rencana Allah, Tuhan menarik kembali keputusan-Nya yang telah diambil terhadap Saul dengan alasan bahwa Saul membahayakan rencana Allah yang mengenai umat-Nya. 

Perubahan sikap Allah terhadap Saul adalah reaksi Allah yang penuh emosi (renjana) terhadap perbuatan manusia. Allah disakitkan hati-Nya, sehingga harus menarik kembali keputusan-Nya yang semula yang mengenai Saul. Oleh karena Tuhan tidak tahu menyesal, artinya: tidak pernah menyesali keputusan-Nya untuk menjadi sekutu Israel, maka Tuhan menyesalkan perbuatan Saul yang membahayakan keputusan Allah yang pokok tadi. 

Demikianlah Allah bukanlah Allah yang dingin, yang tidak pernah tergerak hati-Nya. Ia bereaksi terhadap perbuatan untuk-Nya. Firman dan karya-Nya adalah kongkrit bersejarah. Ia benar-benar turut menghayati kehidupan umat-Nya. Ia dapat berubah setiap waktu, artinya: Ia dapat mengubah setiap saat sikap-Nya terhadap umat-Nya, justru karena Ia tidak tahu menyesal, artinya: justru karena Ia tidak menyesal menjadi sekutu umat-Nya. 

* Kejadian 6:6
LAI TB, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
KJV, And it repented the LORD that he had made man on the earth, and it grieved him at his heart. 
NIV, The LORD was grieved that he had made man on the earth, and his heart was filled with pain. 
Hebrew, 
וַיִּנָּחֶם יְהוָה כִּי־עָשָׂה אֶת־הָאָדָם בָּאָרֶץ וַיִּתְעַצֵּב אֶל־לִבֹּו׃
Translit interlinear, VAYINAKHEM {dan dia menjadi berduka/ menyesal, Verb Niphal Imperfect 3rd Mas. Sing.} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI-'ASAH {bahwa Dia sudah menjadikan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VAYIT'ATSEV {dan menyakitkan} 'EL-LIBO {hati-Nya}


Di dalam terang inilah Kejadian 6:6 di atas harus ditinjau. Di situ disebutkan, bahwa TUHAN MENYESAL, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan bahwa hal itu memilukan hati-Nya. 

Bahwa Allah menyesal di sini ditujukan kepada perbuatan manusia yang membahayakan rencana Allah, menyelamatkan dunia ini. Manusia pada zaman Nuh membahayakan rencana Allah untuk menjadi sekutu manusia, yaitu dengan berbuat dosa yang menyolok sekali. Perbuatan mereka sama dengan perbuatan raja Saul. Oleh karena Allah setia kepada rencana-Nya, artinya oleh karena Ia tetap sama atau tidak berubah terhadap rencana-Nya; maka Ia MENYESALKAN PERBUATAN MANUSIA pada zaman Nuh itu. 

Demikianlah gagasan yang terkandung di dalam 1 Samuel 15:29 itu sebenarnya sama dengan gagasan yang terkandung di dalam Kejadian 6:6, sekalipun pengungkapannya berbeda. Keduanya menunjukkan, bahwa Allah tidak menyesal bahwa Ia menjadi sekutu umat-Nya atau menjadi sekutu manusia, dan oleh karenanya Allah menyesalkan perbuatan manusia yang membahayakan maksud-Nya yang mulia itu. 

Masih ada ayat-ayat lainnya yang senada dengan ayat-ayat yang telah kita bicarakan, sebagai umpamanya Keluaran 32:13-14, yang menyebutkan bahwa TUHAN menyesal karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya; Yunus 4:2 yang menyebutkan, bahwa Allah adalah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya; Ibrani 13:8 yang menyebutkan, bahwa Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. akan tetapi ayat-ayat ini tidak akan dibicarakan. 

Mengenai hakekat Allah yang diungkapkan dalam keadaan-Nya yang tidak berubah atau yang tetap sama, dapat disimpulkan demikian, bahwa Allah di dalam segala perubahan sikap-Nya itu adalah Allah yang tetap setia kepada diri-Nya sendiri. Bahwa Ia setia kepada diri-Nya sendiri, ini dapat diungkapkan dengan pengalimatan, bahwa Ia tidak menyesal, atau bahwa Ia menyesal, atau bahwa Ia tidak berubah, atau bahwa Ia meninjau kembali keputusan-Nya. Jika Allah disebut Yang Tidak Berubah atau Yang Tidak Menyesal, hal itu diterapkan kepada keputusan-Nya untuk menjadi sekutu umat-Nya, sedang jika disebutkan, bahwa Allah adalah Yang Berubah atau Yang Menyesal hal itu ditetapkan kepada sikap umat-Nya yang membahayakan keputusan Allah untuk menjadi sekutu umat-Nya tadi. 

Di dalam Alkitab hubungan Allah dengan manusia terjadi di dalam kejadian-kejadian yang konkrit di dalam sejarah. Di sepanjang sejarah itulah Allah membuktikan dengan firman dan karya-Nya, bahwa Ia tetap sama, bahwa Ia Tidak Berubah, bahwa pada-Nya tidak ada perubahan, di dalam menjadi sekutu umat-Nya. Ia setia kepada keputusan itu sampai selama-lamanya. Jelaslah bahwa kesetiaan Allah terhadap diri-Nya sendiri dan terhadap rencana-Nya adalah kekal selama-lamanya. Agar Allah dapat setia kepada diri-Nya dan kepada maksud-Nya, sering Ia harus mengubah jalan-Nya demi keselamatan umat-Nya yang sering tidak setia itu. 

Berdasarkan hal itu semuanya, hakekat Allah yang diungkapkan dalam keadaan-Nya yang tidak berubah itu barangkali lebih tepat dikalimatkan dengan ungkapan keteguhan-Nya atau bahwa Allah dapat dipercaya


Ada banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa "Allah menyesal", diantaranya adalah:

* Kejadian 6:5-7 
6:5 LAI TB, Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
KJV, And God saw that the wickedness of man was great in the earth, and that every imagination of the thoughts of his heart was only evil continually. 
NIV, The Lord saw how great the wickedness of the human race had become on the earth, and that every inclination of the thoughts of the human heart was only evil all the time. 
Hebrew,
וַיַּרְא יְהוָה כִּי רַבָּה רָעַת הָאָדָם בָּאָרֶץ וְכָל־יֵצֶר מַחְשְׁבֹת לִבֹּו רַק רַע כָּל־הַיֹּום׃ 
Translit interlinear, VAYAR {dan melihat} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI {bahwa} RABAH {besar} RA'AT {kejahatan} HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VEKHOL-YETSER {dan seluruh maksud} MAKHSHEVOT {pikiran-pikiran} LIBO {hatinya} RAQ {hanya} RA' {kejahatan} KOL-HAYOM {seluruh hari-hari itu} 

6:6 LAI TB, maka menyesallah 
(NAKHAM) TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
KJV, And it repented the LORD that he had made man on the earth, and it grieved him at his heart. 
NIV, The Lord regretted that he had made human beings on the earth, and his heart was deeply troubled. 
Hebrew,
וַיִּנָּחֶם יְהוָה כִּי־עָשָׂה אֶת־הָאָדָם בָּאָרֶץ וַיִּתְעַצֵּב אֶל־לִבֹּו׃ 
Translit interlinear, 
VAYINAKHEM {dan Dia menyesal} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI-'ASAH {bahwa Dia sudah menjadikan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VAYIT'ATSEV {dan menyakitkan} 'EL-LIBO {hati-Nya}

6:7 LAI TB, Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal (NAKHAM), bahwa Aku telah menjadikan mereka."
KJV, And the LORD said, I will destroy man whom I have created from the face of the earth; both man, and beast, and the creeping thing, and the fowls of the air; for it repenteth me that I have made them.
NIV, So the Lord said, “I will wipe from the face of the earth the human race I have created—and with them the animals, the birds and the creatures that move along the ground—for I regret that I have made them.”
Hebrew, 
וַיֹּאמֶר יְהוָה אֶמְחֶה אֶת־הָאָדָם אֲשֶׁר־בָּרָאתִי מֵעַל פְּנֵי הָאֲדָמָה מֵאָדָם עַד־בְּהֵמָה עַד־רֶמֶשׂ וְעַד־עֹוף הַשָּׁמָיִם כִּי נִחַמְתִּי כִּי עֲשִׂיתִם׃
Translit interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} 'EMKHEH {Aku akan membinasakan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} 'ASHER-BARA'TI {yang Aku sudah menciptakan} ME'AL {dari atas} PENEY {muka} HA'ADAMAH {tanah itu} ME'ADAM {dari manusia} 'AD-BEHEMAH {hingga ternak} 'AD-REMES {hingga yang melata} VE'AD-'OF {dan hingga unggas} HASHAMAYIM {langit itu} 
KINIKHAMTI {karena Aku menyesal} KI {karena} 'ASITIM {Aku menjadikan mereka} 


* 1 Samuel 15:11, 29, 35
15:11 LAI TB,"Aku menyesal 
(NAKHAM), karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
KJV, It repenteth me that I have set up Saul to be king: for he is turned back from following me, and hath not performed my commandments. And it grieved Samuel; and he cried unto the LORD all night.
NIV, “I regret that I have made Saul king, because he has turned away from me and has not carried out my instructions.” Samuel was angry, and he cried out to the LORD all that night.
Hebrew, 
נִחַמְתִּי כִּי־הִמְלַכְתִּי אֶת־שָׁאוּל לְמֶלֶךְ כִּי־שָׁב מֵאַחֲרַי וְאֶת־דְּבָרַי לֹא הֵקִים וַיִּחַר לִשְׁמוּאֵל וַיִּזְעַק אֶל־יְהוָה כָּל־הַלָּיְלָה׃
Translit, [url=http://www.blueletterbible.org/lang/lexicon/lexicon.cfm?Strongs=H5162NIKHAMTI (Aku menyesal)[/url] KI-HIM'LAKHTI 'ET-SHA'UL LEMELEKH KI-SHAV ME'AKHARAY VE'ET-DEVARAY LO HEQIM VAYIKHAR LISH'MU'EL VAYIZ'AK 'EL-YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) KOL-HALAILAH 

15:29 LAI TB,Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal 
(NAKHAM); sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal (NAKHAM)
KJV, And also the Strength of Israel will not lie nor repent: for he is not a man, that he should repent
NIV, He who is the Glory of Israel does not lie or change his mind; for he is not a man, that he should change his mind.
Hebrew, 
וְגַם נֵצַח יִשְׂרָאֵל לֹא יְשַׁקֵּר וְלֹא יִנָּחֵם כִּי לֹא אָדָם הוּא לְהִנָּחֵם׃
Translit, VEGAM NETSAKH YISRA'EL LO' YESYAQER 
VELO' YINAKHEM (dan tidak dia akan menyesal) KÏ LO' 'ADAM HU' LEHINAKHEM

15:35 LAI TB, Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal (NAKHAM), karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel.
KJV, And Samuel came no more to see Saul until the day of his death: nevertheless Samuel mourned for Saul: and the LORD repented that he had made Saul king over Israel.
NIV, Until the day Samuel died, he did not go to see Saul again, though Samuel mourned for him. And the LORD regrettedthat he had made Saul king over Israel.
Hebrew, 
וְלֹא־יָסַף שְׁמוּאֵל לִרְאֹות אֶת־שָׁאוּל עַד־יֹום מֹותֹו כִּי־הִתְאַבֵּל שְׁמוּאֵל אֶל־שָׁאוּל וַיהוָה נִחָם כִּי־הִמְלִיךְ אֶת־שָׁאוּל עַל־יִשְׂרָאֵל׃ ף
Translit, VELO-YASAF SHEMU'EL LIR'OT 'ET-SYA'UL 'AD-YOM MOTO KI-HIT'ABEL SHEMU'EL 'EL-SHA'UL VAYEHOVAH (dibaca: Va'Adonay) 
NIKHAM (Dia menyesal) KI-HIM'LIKH 'ET-SYA'UL 'AL-YISRA'EL 


* Yeremia 18:8
LAI TB, Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah 
(NAKHAM) Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka.
KJV, If that nation, against whom I have pronounced, turn from their evil, I will repent of the evil that I thought to do unto them.
Hebrew, 
וְשָׁב הַגֹּוי הַהוּא מֵרָעָתֹו אֲשֶׁר דִּבַּרְתִּי עָלָיו וְנִחַמְתִּי עַל־הָרָעָה אֲשֶׁר חָשַׁבְתִּי לַעֲשֹׂות לֹו׃ ס
Translit, VESYAV HAGOY HAHU MERA'ATO 'ASYER DIBARTI 'ALAV 
VENIKHAMTI (dan menyesallah Aku) 'AL-HARA'AH 'ASHER KHASHAV'TI LA'ASHO'OT LO 


* Yeremia 26:13
LAI TB, Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal 
(NAKHAM) akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.
KJV, Therefore now amend your ways and your doings, and obey the voice of the LORD your God; and the LORD will repenthim of the evil that he hath pronounced against you.
Hebrew, 
וְעַתָּה הֵיטִיבוּ דַרְכֵיכֶם וּמַעַלְלֵיכֶם וְשִׁמְעוּ בְּקֹול יְהוָה אֱלֹהֵיכֶם וְיִנָּחֵם יְהוָה אֶל־הָרָעָה אֲשֶׁר דִּבֶּר עֲלֵיכֶם׃
Translit, VE'ATAH HEITIVU DARKHEIKHEM UMA'AL'LEIKHEM VESYIMU BEQOL YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 'ELOHEIKHEM 
VEYINAKHEM (dan Dia akan menyesal) YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 'EL-HARA'AH 'ASYER DIBER 'ALEIKHEM 


* Yoel 2:13
LAI TB, Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal 
(NAKHAM) karena hukuman-Nya.
KJV, And rend your heart, and not your garments, and turn unto the LORD your God: for he is gracious and merciful, slow to anger, and of great kindness, and repenteth him of the evil.
NIV, Rend your heart and not your garments. Return to the LORD your God, for he is gracious and compassionate, slow to anger and abounding in love, and he relents from sending calamity.
Hebrew, 
וְקִרְעוּ לְבַבְכֶם וְאַל־בִּגְדֵיכֶם וְשׁוּבוּ אֶל־יְהוָה אֱלֹהֵיכֶם כִּי־חַנּוּן וְרַחוּם הוּא אֶרֶךְ אַפַּיִם וְרַב־חֶסֶד וְנִחָם עַל־הָרָעָה׃
Translit, VEQIRU LEVAVKHEM VE'AL-BIGDEIKHEM VESYUVU 'EL-YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 'ELOHEIKHEM KI-KHANUN VERAKHUM HU 'EREKH 'APAYIM VERAV-KHESED 
VENIKHAM (dan Dia menyesal) 'AL-HARA'AH


* Amos 7:3
LAI TB, Maka menyesallah 
(NAKHAM) TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.
KJV, The LORD repented for this: It shall not be, saith the LORD.
[COLOR]NIV, [COLOR=GREEN]So the LORD relented. “This will not happen,” the Lord said.
Hebrew, 
נִחַם יְהוָה עַל־זֹאת לֹא תִהְיֶה אָמַר יְהוָה׃
Translit, 
NIKHAM (Dia menyesal) YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 'AL-ZOT LO TIH'YEH 'AMAR YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) 


* Yunus 3:10
LAI TB, Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah 
(NAKHAM) Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
KJV, And God saw their works, that they turned from their evil way; and God repented of the evil, that he had said that he would do unto them; and he did it not.
NIV, When God saw what they did and how they turned from their evil ways, he relented and did not bring on them the destruction he had threatened.
Hebrew, 
וַיַּרְא הָאֱלֹהִים אֶת־מַעֲשֵׂיהֶם כִּי־שָׁבוּ מִדַּרְכָּם הָרָעָה וַיִּנָּחֶם הָאֱלֹהִים עַל־הָרָעָה אֲשֶׁר־דִּבֶּר לַעֲשֹׂות־לָהֶם וְלֹא עָשָׂה׃
Translit, VAYAR HA'ELOHIM 'ET-MA'ASEIHEM KI-SYAVU MIDARKAM HARA'AH 
VAYINAKHEM (dan Dia menyesal) HA'ELOHIM 'AL-HARA'AH 'ASYER-DIBER LA'ASYO'OT-LAHEM VELO 'ASAH



Terhadap istilah "menyesal" seringkali dipersoalkan, sebab istilah ini menunjukkan seolah-olah Allah "tidak mahatahu", Allah yang "berubah sikap" (tidak konsisten), dan lain-lain.

Tim penerjemah Alkitab, King James Version kata Ibrani 
נָחַם - 'NAKHAM' dengan: comfort (57x), repent (41x), comforter (9x), ease (1x). Demikian juga kata ini diterjemahkan dengan makna yang mirip dengan kata-kata tsb dalam Alkitab bahasa Indonesia (LAI).

Total terdapat 108 kata Ibrani 
'NAKHAM' didalam Alkitab, yang apabila diterjemahkan kedalam bahasa lain, artinya seringkali tidak cukup mewakili maksud 'NAKHAM' ini. Kata Ibrani 'NAKHAM' bermakna sangat luas dan dalam : bersedih hati, menyatakan rasa simpati, sikap melunak, menghibur, menyesal, bertobat, dll. tergantung dengan konteks yang dibicarakan. 

Kata Ibrani 
'NAKHAM' secara "konseptual" kata bermakna ' tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga memperlukan penghiburan, hal-hal yang tidak memuaskan hati' maka kata ini tidak boleh dianggap 'repent/ menyesal' dalam artian telah berbuat kesalahan. Kata 'NAKHAM' bermakna dalam dan luas, sehingga tidak cukup diwakili dengan 1 kata terjemahan. JIka kata Ibrani 'NAKHAM' dalam suatu ayat diterjemahkan dengan "repent" atau "sorry" atau "bersedih/ grieved" atau "menyesal" ungkapan ini digunakan untuk menyatakan ada sesuatu dalam perasaan Allah yang tidak diinginkan-Nya terjadi.

Dalam Kejadian 6:5-7 menyatakan kejahatan manusia yang meraja-lela, dan itu membuat sedih 
(NAKHAM) hati Allah. Dan ungkapan ini adalah ungkapan yang bersifat anthropomorfisme (menceritakan sikap Allah dalam bahasa manusia). Allah tidak menghendaki siapa pun berbuat dosa, namun tatkala manusia berbuat dosa maka Allah menjadi "NAKHAM"
Ada suatu ketika Tuhan Yesus menangisi Yerusalem (Lukas 19:41) dan inilah sikap nyata dari Allah yang "menyesal" (bersedih/ grieved
'NAKHAM'). Apa sebabnya Yesus Kristus yang adalah Allah itu sampai bisa menangis? Ada beberapa alasan mengapa Tuhan Yesus menangis, yaitu:

Pertama, TUhan Yesus menangis karena penduduk Yerusalem tidak mengetahui maksud dari kedatanganNya. Yesus datang untuk memberikan damai bagi mereka, tetapi mereka sama sekali tidak peka. Ini jelas bertentangan dengan makna nama Yerusalem, yang berarti kota damai, kota di mana mereka tinggal dan menggantungkan hidup mereka. Yesus juga sedih karena penduduk Yerusalem tidak menyadari kalau kedatanganNya mewujudkan kehadiran Allah secara nyata bagi mereka (imanuel). Imam Zakharia menyebut dalam nubuatannya dengan istilah lawatan Allah. Padahal mereka maupun bangsa Israel secara keseluruhan sangat merindukan lawatan Allah sebab sudah sekitar empat ratus tahun Allah tidak melawat mereka.

Kedua, Yesus menangis karena penduduk Yerusalem tidak sadar bahwa mereka hidup di dalam keberdosaan. Keberdosaan mereka terkait dengan kehidupan keagamaan mereka. Mereka berpikir bahwa dengan agama mereka, mereka sudah sempurna, padahal sesungguhnya belum. Pola pikir itulah yang menyebabkan mereka menolak Yesus. Sungguh menyedihkan, orang beragama tetapi hidup di dalam keberdosaan yang tak mereka sadari.

Ketiga, Yesus menangis karena kota dan penduduk Yerusalem akhirnya harus menerima hukuman. Jenderal Titus dari Roma menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M.


Dari sikap nyata yang ditunjukkan Tuhan Yesus bahwa Dia bersedih/ menyesal/ 
'NAKHAM' sehingga di dalam kemanusiaan-Nya Dia menangis ketika melihat keberdosaan manusia. Maka sikap Tuhan Yesus yang menangis karena 'NAKHAM' ini. Kita dapat memahami dan membandingkan dengan istilah 'NAKHAM' sebagaimana yang tertulis dalam Kejadian 6:5-7. Dari sikap Tuhan Yesus kita kita dapat merasakan makna 'NAKHAM' yang diterjemahkan "menyesal/ repent/ regret" adalah menunjukkan kesedihan hati Allah atas manusia-manusia yang berdosa, yang konsekwensi bagi dosa-dosa mereka adalah hukuman dan maut.


Blessings,
Rita Wahyu

BP
RITA WAHYU (Founder SPB)

 

Posts: 14905

Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: ALLAH MENYESAL

 by BP » Tue Dec 17, 2013 2:25 pm

ALLAH MENYESAL (2)


TUDUHAN :


15) Adakah Tuhan berpendirian dan suka menyesal ? 

Malachi 3:6 "Aku adalah Tuhan; Aku tidak tukar fikiran." 

Numbers 23:19 "Tuhan bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya? " 

Ezekiel 24:14 "Bila Tuhan (Aku) bercakap, Aku akan melakukanya. Aku tidak akan berpatah balik, atau mencari helah dan Aku tidak akan menyesal." 
James 1:17 "Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan kerana pertukaran." 

Opss...berlawanan pula dengan: 

Exodus 32:14 "Dan menyesallah TUHAN kerana malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya." 

Genesis 6:6,7 "maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Ku-ciptakan itu dari muka bumi, baik manusia mahupun haiwan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." 

Jonah 3:10 "Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah kerana malapetaka yang telah di rancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya." 




JAWAB :


Apakah kata 'sorry' selalu dikaitkan dengan 'kesalahan' ?
Apakah kata 'menyesal' selalu dikaitkan dengan 'kesalahan' atau bukti tidak berpendirian ?
dan yang mengatakannya/menyatakannya/merasakannya adalah pihak yang 'bersalah' ?

Anda tentu tahu ungkapan 'I'm very sorry for your lost. ...',
nah, apakah yang mengungkapkan sorry ini adalah 'pihak yang guilty (bersalah)?'
Kata sorry , tidak selalu berkonotasi 'sorry, karena yang bersangkutan perbuatan salah'.

Kata dalam bahasa Indonesia-pun hampir sama, bahwa 'menyesal' bukan selalu dikaitkan karena yang bersangkutan berbuat salah.
Misalnya, 
'Presiden menyesalkan kejadian kecelakaan pesawat Mandala di Medan', apakah hal ini boleh dikatakan Presiden berbuat salah, atau suatu penyataan bahwa dia tidak berpendirian?
Pak RT menyesal atas kejadian akibat perbuatan anaknya, nah apakah Pak RT ini bersalah? yang benar Pak RT ini sedih (terpukul) atas sesuatu yang dilakukan anaknya.

Sorry/menyesal yang dimaksud disini adalah berpadanan dengan kata Ibrani 
נָחַם - NÂKHAM.
dalam NIV kata 
נָחַם - NÂKHAM diterjemahkan dengan 'I am grieved'.

Jadi pengertiannya, apabila kita temukan kata di Alkitab, Allah menyesal, atau Allah feel sorry adalah :

Allah tidak menghendaki siapa pun berbuat dosa, namun tatkala manusia berbuat dosa maka DIA menjadi 
נָחַם - NÂKHAM.

* Kejadian 6:5-6, 
LAI TB, Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Hebrew, 
וַיַּרְא יְהוָה כִּי רַבָּה רָעַת הָאָדָם בָּאָרֶץ וְכָל־יֵצֶר מַחְשְׁבֹת לִבֹּו רַק רַע כָּל־הַיֹּום׃
וַיִּנָּחֶם יְהוָה כִּי־עָשָׂה אֶת־הָאָדָם בָּאָרֶץ וַיִּתְעַצֵּב אֶל־לִבֹּו׃
Translit Interlinear, VAYAR {dan melihat} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI {bahwa} RABAH {besar} RA'AT {kejahatan} HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VEKHOL-YETSER {dan seluruh maksud} MAKHSYEVOT {pikiran-pikiran} LIBO {hatinya} RAQ {hanya} RA' {kejahatan} KOL-HAYOM {seluruh hari-hari itu} 
VAYINAKHEM {dan menyesal} YEHOVAH {baca 'adonay, TUHAN} KI-'ASAH {bahwa Dia sudah menjadikan} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} BA'ARETS {di bumi} VAYIT'ATSEV {dan menyakitkan} 'EL-LIBO {hati-Nya}


Terjemahan bahasa Inggris :

NIV, The LORD saw how great man's wickedness on the earth had become, and that every inclination of the thoughts of his heart was only evil all the time. The LORD was grieved that he had made man on the earth, and his heart was filled with pain.

KJV, [color=green] And God saw that the wickedness of man was great in the earth, and that every imagination of the thoughts of his heart was only evil continually. 
And it repented the LORD that he had made man on the earth, and it grieved him at his heart.


NKJV, Then the LORD saw that the wickedness of man was great in the earth, and that every intent of the thoughts of his heart was only evil continually. And the LORD was sorry that He had made man on the earth, and He was grieved in His heart.


Anda bisa membandingkan terjemahan-terjemahan diatas, apakah kata 
נחם - NÂKHAM merupakan penyataan bahwa TUHAN tidak berpendirian?

Bahasa Ibrani 
נחם - NÂKHAM secara "konseptual" kata bermakna ' tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga memperlukan penghiburan, hal-hal yang tidak memuaskan hati' maka kata ini tidak boleh dianggap 'repent' dalam artian telah berbuat sesalahan. 
Kata 
נחם - NÂKHAM bermakna dalam, sehingga tidak cukup diwakili dengan 1 kata terjemahan.
ungkapan Allah "menyesal" "sorry", "repent" ataupun "gieved", berarti ada sesuatu dalam perasaan Allah yang tidak diinginkan-Nya terjadi.

Maka semestinya, kita tidak mempermasalahkan terjemahan 'Repent atau Grieved ataupun Menyesal'


Mari kita kaji kata ayat-ayat lain yang menggunakan kata 
נחם - NÂKHAM di bawah ini :

* Kejadian 24:67
LAI TB, Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal
NIV, Isaac brought Rebekah into the tent that had belonged to his mother Sarah. And he married Rebekah. She became his wife, and he loved her. So Isaac was comforted after his mother died. 
KJV, And Isaac brought her into his mother Sarah's tent, and took Rebekah, and she became his wife; and he loved her: and Isaac was comforted after his mother's death.
NKJV, Then Isaac brought her into his mother Sarah’s tent; and he took Rebekah and she became his wife, and he loved her. So Isaac was comforted after his mother’s death.
Hebrew, 
וַיְבִאֶהָ יִצְחָק הָאֹהֱלָה שָׂרָה אִמֹּו וַיִּקַּח אֶת־רִבְקָה וַתְּהִי־לֹו לְאִשָּׁה וַיֶּאֱהָבֶהָ וַיִּנָּחֵם יִצְחָק אַחֲרֵי אִמֹּו׃ פ
Translit, VAYEVIEHA YITSKHAQ HA'OHELAH SARAH IMO VAYIQAKH 'ET-RIVQAH VATEHI-LO LEISYAH VAYE'EHAVEHA VAYINAKHEM YITSKHAQ 'AKHAREY 'IMO


** Ishak "dihiburkan" ('nakham') oleh istrinya atas kematian ibunya 


-----

* Kejadian 37:35
LAI TB, Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.
NIV, All his sons and daughters came to comfort him, but he refused to be comforted. "No," he said, "in mourning will I go down to the grave [a] to my son." So his father wept for him.
KJV, And all his sons and all his daughters rose up to comfort him; but he refused to be comforted; and he said, For I will go down into the grave unto my son mourning. Thus his father wept for him.
NKJV, And all his sons and all his daughters arose to comfort him; but he refused to be comforted, and he said, “For I shall go down into the grave to my son in mourning.” Thus his father wept for him. 
Hebrew, 
וַיָּקֻמוּ כָל־בָּנָיו וְכָל־בְּנֹתָיו לְנַחֲמֹו וַיְמָאֵן לְהִתְנַחֵם וַיֹּאמֶר כִּי־אֵרֵד אֶל־בְּנִי אָבֵל שְׁאֹלָה וַיֵּבְךְּ אֹתֹו אָבִיו׃
Translit, VAYAKUMU KHOL-BANAV VEKHOL-BENOTAV LENAKHAMO VAYEMAEN LEHITNAKHEM VAYOMER KI-'ERED 'EL-BENI 'AVEL SYEOLAH VAYEVKE 'OTO ;AVIV


** Yakub menolak "dihiburkan" ('nakham') atas kematian Yusuf


-----

Jelas adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak sehingga memerlukan pemakaian kata 
נָחַם - NÂKHAM di situ.



Jadi , ungkapan Allah "menyesal" itu sebenarnya menggambarkan adanya suatu perasaan "bersedih" di dalam diri Allah.

 

Jadi, marilah kita hidup sesuai kehendak Allah. Kita jangan membuatl Allah menyesal atasu perilaku kita.

Terpujilah Tuhan,

Salam mantap!

 

Hasrat P. Nazara, S.Th